Kurikulum dan Program
RLA IIBS

Kurikulum RLA IIBS

Ma’had Rahmatan Lil ‘Alamin International Islamic Boarding School berdiri kokoh disebuah nagari yang bernama Aripan-Solok. RLA IIBS menerapkan tiga panduan dasar dalam pembelajaran para santri dan santriwati. Diantaranya ada Kurikulum Internal RLA, Kurikulum 2013 yang bersumber kepada Kemendikbud dan Kurikulum Diniyyah yang menjadi patokan dalam pembelajaran Islamic.

Kurikulum Pendidikan

KURIKULUM
DINIYAH

KURIKULUM
MERDEKA

KURIKULUM
RLA

Program RLA IIBS

Al-Qur'an

Program Al-Qur’an berfokus terhadap pemberdayaan para santri dalam peningkatan kemampuan dan pemahaman Al-qur’an. Program ini membantu santri untuk membaca Al-Qur’an dengan makhraj yang benar, menghafalnya dan memahami arti serta maksud ayat-ayat tersebut. Para santri akan dibagi menjadi beberapa group kecil yang mana setiap group di dampingi oleh udtadz/ ustadzah yang ditugaskan. Program ini InsyaAllah memiliki tujuan untuk membimbing santri untuk hafal minimal 5 Juz Al-Qur’an selama masa di RLA IIBS dengan bacaan yang baik dan benar.

Pondasi Keislaman

Sebagai kurikulum utama di RLA IIBS, pondasi keisaman ini berfokus kepada penguatan akidah dan akhlak yang sesuai sunnah, InsyaAllah. para santri akan dibimbing dengan berbagai macam bentuk kegiatan seperti tausiyah di kelas, kultum, ceramah agama, diskusi grup (halaqoh) dan kegiatan ibdah sehari-hari lainnya.

Kurikulum Merdeka

RLA IIBS juga menggunakan kurikulum merdeka sebagai penunjang pembelajaran siswa yang bersumber kepada kurikulum yang di tetapkan oleh Dinas Pendidikan Nasional dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan intektual dan psikomotorik para santri. Dalam proses pembelajaran, bahan ajar akan diintegrasikan dengan nilai-nilai keislaman yang sesuai sunnah agar santri bisa lebih dekat kepada Allah SWT. InsyaAllah.

Multi Bahasa

Program multi bahasa RLA IIBS diharapkan dapat membantu santri untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing (Arabic dan English). Penggunaan bahasa asing pada percakapan sehari-hari membuat santri lebith terbiasa dalam menggunakan bahasa yang beragam untuk komunikasi sesama santri ataupun kepada ustadz/ ustadzah. Hal ini juga bertujuan untuk membekali santri yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke depannya di luar negri.